Perkembangan jaman yang begitu pesat saat ini menuntut sebuah universitas dapat memberikan pembelajaran yang efektif dan efisien. Persaingan antara mahasiswa begitu ketat, dengan adanya teknologi mengharuskan seorang pengajar atau dosen mempunyai keterampilan yang tinggi. Baik itu kemampuan dari sisi kognitif, keterampilan mengelola diri ataupun keterampilan secara teknik praktis.
Jika seorang pengajar mempunyai keterampilan tersebut tentunya akan menjadi duplikasi bagi para mahasiswanya dan secara otomatis mahasiswa akan dapat bersaing serta menyesuaikan diri dengan tuntutan jaman. Meskpun sudah ada penelitian terkait pembelajaran namun sepertinya masih belum dapat menjawab akan sebuah alur pembelajaran yang sesuai dengan perguruan tinggi.
Seorang pengajar yang baik tentunya sudah mempunyai persiapan yang cukup. Meskipun ada dosen yang mengajar tanpa persiapan dapat mengajar dengan baik, Tapi tidak semua dosen seperti itu. Mempunyai persiapan sebelum mengajar merupakan wujud seoarang pengajar menghargai diri sendiri dan juga menghargai mahasiswanya.
Meskipun menjadi seorang dosen dalam mengajar tidak harus mengetahui semua yang akan diajarkan sejak waktu yang lama. Ilmu pengetahuan semakin hari semakin berkembang, agar siklus pendidikan semakin stabil maka dosen pun harus banyak belajar dari pemanfaatan perkembangan teknologi ini. Tidak sedikit dosen yang sama sekali tidak mengetahui informasi terbaru yang sedang berkembang saat ini yang mempunyai relavansi dengan dunia pendidikan.
Melihat situas ini, Sungguh aneh jika ada seorang dosen yang mengajar bidang ilmu yang cepat berkembang namun mengajar dengan panduan buku yang terbit tahun 1980-an. Tentunya materi yang diajarkan sudah kusam karena materi itu bertahun-tahun tetap tidak berubah. Dosen dengan tipe seperti ini dipastikan gagal menjadi seorang pengajar yang baik, dalam arti lain dosen ini tidak menghargai dirinya sendiri dan mahasiswa.
Bidang ilmu yang rentan dengan materi yang cepat berkembang misalnya Public Relation, Broadcast, Teknik informatika dan lain-lain. Bidang ilmu informasi yaitu Public Relation contohya, seorang Public Relation dijaman sekarang sudah harus menangani masalah institusi dengan memanfaatkan internet khususnya sosial media.
Cara mengajar mahasiswa yang tepat sesuai dengan konsep perkembangannya adalah hal sangat penting saat ini.
Dalam buku “The Handbook of Crisis Communication” yang ditulis oleh W. Timothy Coombs and Sherry J. Holladay (wiley-blackwell) contohnya, Buku itu menjelaskan bahwa media sosial telah menjadi bagian integral dari perilaku komunikasi dan organisasi tidak bisa mengabaikan media sosial dalam komunikasi krisis mereka lagi. Dengan kehadiran media sosial yang terintegrasi dan tertanam dalam kehidupan kita sehari-hari, bidang komunikasi seperti komunikasi internal, eksternal dan perusahaan juga telah merevolusi.
Penetrasi internet di dunia telah menumbuhkan jaringan sosial yang luas, Situasi dimana publik menjadi lebih dinamis dan semakin pintar dalam meningkatkan kemampuan bertukar informasi, sedangkan internet hanya menjadi penyedia data dan informasi dunia.
Media sosial sebagai situasi dimana masyarakat mampu berkomunikasi secara online. Bentuk komunikasi tersebut memberikan kesempatan publik untuk berdialog terbuka di media sosial secara real time dengan mereka yang terhubung langsung secara online. Semakin dalam memahami konsep media sosial, maka kita akan melihat media sosial sebagai sebuah percakapan dimana semua orang terlibat di dalamnya dan menjadi bagian dari percakapan tersebut.
Pertumbuhan sosial media menjadi peluang bagi praktisi PR untuk memperluas sarana kerja. Indikator penilaian dari sosial media bukan hanya perihal yang dapat dilihat seperti tanggapan (feedback) tetapi dampak yang diberikan dari kegiatan public relations Perubahan pola komunikasi akibat perkembangan internet, mengharuskan praktisi public relations untuk menempatkan diri pada kondisi yang sekarang. Kondisi ini mendorong terciptanya sebuah model komunikasi public relations yang baru.
Hanya membutuhkan hitungan detik informasi dapat disebarkan secara bersama-sama. Dengan adanya sosial media setiap orang dapat menyebarkan dan mendapatkan informasi dengan cepat tanpa harus mengikuti aturan jurnalistik, seperti penggunaan website. Sosial media menjadi cara yang tepat untuk menyebarkan informasi karena kemudahannya, kecepatannya dan murah. Seperti yang sudah dilakukan dalam penelitian diatas bahwa sebagian besar para peserta dalam wawancara menyimpulkan sosial media sangat penting untuk berbagi serta menyebarkan informasi karena kecepatan dan kemudahannya.
Diperlukan strategi dan manajemen dalam menangani isu untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi. Di era digital, media sosial menjadi alat kerja baru bagi praktisi humas dalam menyampaikan pesan kepada publik ketika isu melanda perusahaan.
Jelas dikatakan diatas bahwa dengan adanya perkembangan teknologi dan internet seorang Public Relation harus bisa memanfaatkannya.
Namun terlepas dari itu, seorang pengajar haruslah dapat bersikap bijak dalam mengenali situasi dan kondisi sekarang. Mengapa demikian? Tidak sedikit mahasiswa yang lebih mengetahui materi yang diajarkan daripada pengajarnya itu sendiri. Oleh karena itu seorang dosen haruslah bersikap objektif dalam situasi ini. Tidak sedikit dosen yang bersikap subyektif kepada para mahasiswanya, yang sebenarnya hasil akhir dosen tersebut gagal dalam mengajar dan jauh dari kata dosen yang profesional.
Beberapa dosen tidak bersikap bijaksana atau subyektif contohnya, dosen memberikan nilai yang baik kepada seorang mahasiswa yang latar belakang ekonominya baik atau dengan kata lain mahasiswa kaya. Padahal mahasiswa tersebut sebenarnya tidak pantas mendapatkan nilai itu, contohnya jarang masuk kelas, tidak aktif atau nilai UAS yang sebenarnya jelek. Namun karena mahasiswa tersebut adalah anak orang kaya atau mungkin orangtuanya mempunyai perusahaan tetap diberi nilai baik bahkan nilai sangat baik.
Sedangkan mahasiswa yang seharusnya mendapatkan nilai lebih baik malah mendapatkan nilai jelek, Karena mungkin latar belakang ekonominya biasa atau dengan kata lain bukan orang kaya apalagi mempunyai perusahaan. Ini sungguh tidak adil, dan tentunya dosen dengan perilaku seperti ini adalah dipastikan gagal menjadi seorang dosen. Coba perhatikan cara berkomunikasi atau pembelajaran di negara barat, hampir situasi atau pembelajaran disana objektif. Hal itu secara langsung mempengaruhi cara berfikir yang lebih maju dan modern, tidak kolot, jauh dari egoisme.
Ini bukanlah hal yang sepele, ini adalah sikap psikologis yang perlu dibenahi jika ingin generasi kita menjadi generasi terdepan. Haruslah dimulai dari lingkungan dan situasi pembelajaran terlebih dahulu. Sebaiknya hal ini jangan dianggap remeh oleh seorang dosen atau pengajar jika ingin menghasilkan bibit-bibit generasi yang berkualitas dan mampu bersaing didunia global.
Jika dilihat secara teknik mengajar dosen yang baik cukup sederhana,
- Pertama, persiapan, yaitu membaca dan memahami literatur yang akan diajarkan.
- Kedua, mempersiapkan materi yang hendak diajarkan ke mahasiswa, materi bisa berupa buku ajar, print out, slide presentasi dll.
- Ketiga, mempersiapkan skenario pembelajaran, menemukan metode mengajar yang disenangi mahasiswa, Membuat metode perkuliahan yang menyenangkan.
- Keempat, mempersiapkan fisik dan mental, mahasiswa akan kehilangan motivasi jika dosen datang terlambat, sering tidak hadir, wajah tidak semangat ketika mengajar dll. Pengajar adalah seorang penyebar motivasi dikelas bagi mahasiswa-mahasiswanya, Jika tidak ada persiapan yang cukup, bisa dipastikan akan sangat sulit untuk memotivasi mahasiswanya untuk terlibat secara aktif didalam proses belajar mengajar.
Ulasan cara mengajar dosen yang baik dan disukai mahasiswa diatas dapat menjadi bahan renungan bagi siapapun yang ingin menjadi dosen yang profesional. Terlepas dari gaya mengajar, metode perkuliahan yang menyenangkan, dan lain-lain dapat ditemukan sesuai dengan caranya masing-masing. Namun yang lebih penting adalah menyadari perilaku dari perkembangan jaman saat ini dan kepribadian yang baik serta bijaksana.
Original Post by Imam Budianto
Baca juga:
- Kriteria Dosen Yang disukai Mahasiswa
- Kondisi Mahasiswa Jaman Sekarang Yang Sering Kita Jumpai
- Ciri-ciri Mahasiswa Baru Yang Mungkin Pernah Kita Temui
- Ini Dia Pekerjaan yang Cocok Untuk Mahasiswa