Menurut wikipedia, Dubai (dalam Arab: دبيّ, Dubaīy) adalah satu dari tujuh emirat dan kota terpadat di Uni Emirat Arab (UEA). Terletak di sepanjang pantai selatan Teluk Persia di Jazirah Arab. Kotamadya Dubai kadang-kadang disebut Kota Dubai untuk membedakannya dari emirat.
Saat kita mendengar kota dubai pasti akan terbayangkan kota yang begitu megah dan modern. Mobil-mobil sport yang lalu lalang dan gedung pencakar langit ada dimana-mana. Dubai kota paling maju di dunia, itulah yang menjadi catatan dunia saat ini. Kota dubai yang mengagumkan memang terkenal dengan kegemerlapnya kemewahan dan itu menjadi salah satu alasan para milyuner berlibur menghabiskan kekayaan mereka disana. Oleh karena itu, banyak orang bermimpi untuk meraih kesuksesan dan bisa pergi berlibur ke kota dubai.
Tapi tahukah kamu, dengan segala kemewahan kota dubai itu dibangun dengan pondasi yang sangat mengerikan. Kota ini memang memiliki aturan hukum yang mereka buat sendiri, aturan-aturan itu adalah aturan yang mereka buat untuk melindungi orang-orang yang berkuasa dan dirancang untuk membenarkan segala tindakan yang dilakukan mereka.
Aturan-aturan ini mirip dengan sebuah aturan dinding besi dari korea selatan, sudan dan juga somalia. Oleh sebab itu, ternyata meskipun duabai selalu menunjukan kota yang penuh dengan kemewahan dan gemerlap faktanya dubai masuk dalam negara paling korup di dunia, rawan dengan kekerasan dan kejahatan dan mirisnya itu semua dilakukan oleh pejabat penegak hukum disana.
Nah, kali ini Indonesian free akan memberikan informasi tentang fakta-fakta mengerikan keindahan kota dubai.
1. Kemiskinan Meningkat Sampai 80%
Seperti di surga, itulah kesan kota dubai. Dengan banyaknya apartemen yang begitu mewah menjulang tinggi, mobil mewah lalu lalang sampai dengan gaya hidup yang begitu glamour. Tapi Ternyata, itu semua hanyalah tampilan luar kota dubai yang telah dirangkai dan dihias sampai terlihat sangat indah.
Didalam kota dubai ternyata digerogoti masalah-masalah tentang korupsi yang sangat misterius. Birokrasi pajak telah membuat kacau balau dan membuat lubang-lubang kemiskinan, membuat kehidupan masyarakat di dubai begitu tragis dan penumpukkan kekayaan hanya pada kalangan-kalangan tertentu saja.
Hal ini sempat diungkapkan oleh Sheikh Mohammed yang pernah menjabat sebagai Emir dari kota dubai itu. Sheikh Mohammed mengatakan dalam dua tahun terakhir saja rasio dari warga miskin di dubai meningkat 80%. Pastinya angka ini sangat fanstastis, mengingat negara yang memiliki citra sebagai surga dunia.
2. Biaya Visa Kerja Yang Tinggi
Dubai cukup sukses menyedot banyak para pekerja asing dari negara-negara dunia ke-3 dengan iming-iming atau tawaran upah gaji yang besar. Sudah menjadi rahasia umum banyak orang tergiur bekerja disana karena tawaran gaji yang besar.
Tapi sedikit orang yang tahu, kalau visa kerja disana mencapai $2.500 atau sekitar 320 juta rupiah. Jumlah ini adalah jumlah yang sangat tinggi mengingat mayoritas pekerja asing didubai berasal dari negara-negara miskin.
Besarnya biaya visa kerja ini seringkali malah justru dibebankan kepada para pekerja dengan menjanjikan akan di kembalikannya uang mereka setelah bekerja selama 6 bulan. faktanya karena tingginya biaya hidup di kota dubai, jangankan 6 bulan, 1 tahun pun belum tentu cukup untuk mengumpulkan uang sebesar $2.500 untuk dibawa pulang ke negaranya masing-masing.
3. Korupsi yang Merejalela
Sumber utama pemasukan warga kelas menengah kebawah di kota dubai adalah dari sektor konstruksi. Banyaknya kontraktor dan pembangunan gedung-gedung pencakar langit seharusnya banyak juga lapangan pekerjaan dan uang akan terus berputar di kalangan pekerja buruh bangunan.
Tapi faktanya, Karena buruknya birokrasi disana, penggelapan dana, penyuapan kepada aparat sampai dengan bahan bangunan yang di beli secara ilegal membuat kaum buruh dalam posisi tersudut. Itulah kenapa orang-orang kayak di dubai hanya kalangan tertentu saja.
Buruh-buruh disana harus rela bekerja dengan bayaran yang tidak adil karena banyaknya penyuapan yang membuat aturan-aturan tidak masuk akal demi keuntungan kontraktor.
Menurut Emir, uang yang berputar di sektor konstruksi sebenarnya sangat besar, tapi sayangnya mengalir bukan kepada sasaran yang tepat melainkan hanya dinikmati oleh para kontraktor disana. Ada trilyunan dollar uang yang ada didubai dan hilang begitu saja akibat ulang para korupsi setiap tahunnya. uang ini seharusnya bisa di nikmati warga miskin di dubai yang akan membuat hidup mereka menjadi lebih layak.
4. Dubai Tempat Cuci Uang Para Koruptor Di Dunia
Hukum di kota dubai tidak tersentuh oleh hukum yang berlaku di dunia pada umumnya. Kondisi inilah yang menjadi celah dan dimanfaatkan para koruptor untuk mencuci uang hasil korupsi disana.
Contohnya adalah ketika peristiwa pada tahun 2016 lalu, Menurut laporan, Staf Angkatan Darat Nigeria, Jenderal Tukur Yusuf Buratai menggunakan sekitar $500.000 uang milik negara untuk membeli properti di dubai. Tenyata yang dilakukan oleh Jenderal Tukur Yusuf Buratai bukanlah yang pertama dilakukan.
Bahkan Jenderal ini sudah membeli puluhan properti yang ada di dubai dengan nilai uang lebih dari 200 milyar dollar. Angka yang sangat fantastis, Uang ini kemungkinan adalah uang hasil korupsi buratai dai khas militer nigeria yang di coba dengan mencuci uangnya di kota dubai. Meskipun sudah diketahui uang itu berasal darimana, Tetap buratai tidak bisa di sentuh karena aturan hukum negara dubai tidak memperbolehkan mencari tahu asal usul uang tersebut kecuali oleh buratai sendiri.
5. Penjara Dubai Mengerikan
Banyak yang mengatakan tentang perlakuan buruk yang dialami oleh para tahanan yang pernah di penjara di dubai. Para tahanan di dubai sangat sering mendapatkan perlakukan kekerasan, pembunuhan dan juga pemerkosaan. Dan ternyata mirisnya, itu semua dilakukan oleh para sipir atau petugas penjara disana.
Sampai sekarang sudah ada dua kasus yang menyeruak dan menjadi sorotan media di seluruh dunia. Kasus yang pertama yaitu kasus yang melibatkan seorang pira yang bernama Karl Williams, Dia harus mendekam di penjara dubai karena tuduhan menanam ganja di mobilnya. Klark masuk penjara tahun 2012, mengaku selama di penjara sering sekali melihat hal-hal yang sangat mengerikan. Dia pernah melihat salah seorang tahanan yang di pukuli dan di tikam sampai mati.
Dia juga mengaku pernah di setrum sampai pingsan dan sempat menjadi sasaran pemerkosaan oleh para petugas disana. Kasus lainnya adalah, salah seorang yang bernama David Haight. Dia adalah direktur sebuah klub liga inggris Leeds United. Dia mengaku mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan waktu dirinya menjalani pemeriksaan untuk kasus pencucian uang. David mengaku dia di pukuli dan di siksa agar mengakui tuduhan itu.
6. Kontrol Yang Sangat Ketat Terhadap Media
Banyak kejadian buruk yang terjadi di dubai tapi sangat sedikit pemberitaan yang tersebar mengenai kasus-kasus disana. Ini bukan tanpa alasan yang jelas, Hal buruk itu akan menjadi rahasia kota dubai sendiri karena aturan yang sangat ketat dan membatasi pers dan media massa untuk mencari berita.
Meskipun sekarang aturan terhadap media agak sedikit longgar sejak penghapusan hukuman penjara bagi para wartawan yang saat itu dinilai mengeluarkan pemberitaan yang menyudutkan kota dubai. Tapi bukan berarti pers bisa bebs mencari tahu berita disana dan memberitakannya. Setiap berita yang keluar harus melalui persetujuan yang mempunyai otoritas sebelum berita itu di muat atau terbit.
Berita yang boleh di muat adalah berita-berita yang akan membuat citra kota dubai semakin baik. Sedangkan berita yang dianggap akan menyudutkan kota dubai sudah pasti tidak boleh keluar untuk diterbitkan.
7. Kota Yang Megah dibangun dengan Perbudakan Modern
Coba kita bandingkan kota dubai sekarang dengan sepuluh tahun yang lalu. Sepuluh tahun yang lalu kota dubai belum memiliki gedung-gedung pencakar langit yang megah seperti sekarang ini. Dubai sepuluh tahun yang lalu hanyalah sebuah kota pelabuhan biasa.
Apa yang membuat kota dubai berubah drastis dalam waktu yang sangat singkat?
Jawabannya adalah pembanguna megaproyek yang mereka rancang dan berhasil membuat kota ini menjadi begitu megah. Tapi, bukan hanya faktor tersebut yang membuat kota dubai berubah drastis seperti sekarang ini. Mereka memiliki rahasia khusus bagaimana mereka membangun kota dubai menjadi semegah sekarang ini.
Ini mirip dengan pembangunan Piramida di Mesir Kuno, yaitu memanfaatkan tenaga para buruh. Tapi, perbudaka itu tidak seperti perbudakan yang terjadi pada mesir kuno, dimana para buruh disiksa dan di paksa untuk bekerja.
Perbudakan yang dilakukan oleh dubai adalah perbudakan modern, yaitu membuat sebuah aturan-aturan yang sama sekali tidak menguntungkan para buruh. Aturan-aturan yang berlaku membuat para buruh di kota dubai harus rela bekerja lebih keras dengan upah yang tidak adil alias sangat kecil. Para buruh yang bekerja di dubai biasanya berasal dari bangladesh, pakistan, india dan juga china.
Dubai memanfaatkan situasi dari negara asal pekerja yang memang lebih baik dari dubai, mereka memberlakukan jam kerja yang tidak wajar untuk mengejar target selesai pembangunan. Apalagi bisasanya para pekerja sebelumnya sudah memiliki hutang untuk pengurusan Visa Kerja pada agen atau pihak penyalur yang lebih besar.
Sebelum hutang lunas atau dibayarkan mereka harus tetap bekerja meskipun pekerjaan itu lebih berat dari biasanya. Minimal 15.000 para pekerja dari berbagai negara yang bekerja di dubai tidak sadar bahwa mereka telah menjadi korban perbudakan modern.