Layanan Gojek dan Grabbike memang memberikan pencerahan baru sebagai moda transportasi alternative. Keduanya memberi identitas dan kebanggaan baru kepada para pengojek melalui seragam yang dikenakan, membuat para pengojek melek teknologi, dan berhasil meningkatkan taraf hidup para pengemudi ojek.
Sayang, Gojek dan Grabbike belum berhasil mengubah sikap dan perilaku para pengojek dalam berkendara. Cukup sering tersua, para pengemudi Gojek dan Grabbike di Jakarta melawan arus, naik trotoar, memasuki jalur transjakarta, menerobos lalu lintas, dan berbagai pelanggaran lain, tak ubahnya pengojek biasa. Melihat pertambahan jumlah pengemudi yang begitu pesat, alangkah baik hal ini dicegah sebelum mewabah.
Dengan segala keunggulannya, kedua operator layanan ojek itu semestinya tak sekadar merekrut pengemudi sebanyak-banyaknya, tetapi juga mendorong mereka menjadi agen perubahan perilaku berkendara.
Ini bisa dilakukan dengan membuat mekanisme kontrol yang dapat memaksa pengemudi taat aturan dan peduli akan keselamatan, lalu menjadi contoh bagi pengendara lain.
Berikan nomor identitas yang mudah terbaca pada jaket dan kendaraan mereka agar mereka mudah diidentifikasi. Terapkan sanksi yang tegas bagi pelanggar dan penghargaan bagi yang baik.
Kita percaya Gojek dan Grabbike tak hanya bisa merevolusi jasa transportasi ojek, tetapi juga merevolusi perilaku pengendara motor di kota tempat mereka beroperasi melalui perilaku pengemudi yang tertib dan santun.