3 Kisah Dari Tokoh ini Akan Menjawab Pertanyaan Hidupmu..?

Manusia hidup itu pasti mempunyai masalah. Sebenarnya pilihan ada di diri kita sendiri untuk membuka halaman selanjutnya dan mengisinya dengan kisah yang lebih indah. Tetapi banyak juga yang selalu melihat ke halaman-halaman sebelumnya karena tidak bisa menyelesaikan halaman kesedihan tersebut dan malah terjebak di dalamnya. Dan, Tidak sedikit pula yang mengambil jalan pintas untuk langsung melompat ke halaman terakhir karena saking mentoknya untuk mengakhiri kisah di halaman kesedihan tersebut.

Life Is Like A Piano

Menyikapi permasalahan yang menerpa kita, ada yang bilang kalau “hidup itu ibarat piano, kebahagiaan diwakili oleh tuts putih dan kesedihan diwakili oleh tuts hitam, walaupun bertolak belakang, tetapi pada akhirnya kedua tuts tersebut bisa bekerja berirama untuk menghasilkan sebuah melodi kehidupan yang indah“.

Mungkin ada yang tidak setuju dengan analogi diatas, tapi cobalah membaca sekelumit kisah para tokoh terkenal dibawah ini, mungkin bisa menginspirasi kita semua untuk mendefinisikan arti sebenarnya dari analogi tersebut.

Back

1. J.K ROWLING

Pertama adalah kisah JK ROWLING menulis harry potter. Kisah perjalanan hidup JK ROWLING ; Pada tahun 1994, diumurnya yang menginjak 29 tahun, J.K Rowling baru saja diceraikan oleh suaminya, tidak punya pekerjaan dan nyaris tidak dapat memberi makan anak perempuannya yang masih bayi, dan itu tepat 3 tahun sebelum buku pertamanya Harry Potter and The Philosopher’s Stone diterbitkan.

Dalam proses pengerjaannya, kala itu jk rowling sangat miskin. Saking miskinnya bahkan untuk membeli sebuah computer ataupun untuk biaya fotokopi novel yang berisi 90.000 kata tersebut pun dia tidak mampu. Kala itu jk rowling terpaksa harus mengetik novel tersebut secara manual menggunakan mesin ketik untuk tiap versinya sebelum mengirimnya ke penerbit.

Walaupun saat itu novel karyanya berkali-kali ditolak oleh banyak penerbit di Inggris, tapi dia tetap tidak menyerah. jk rowling terus mengetik dan mengetik dan terus mengirimkan ketikannya ke banyak penerbit tanpa kenal lelah. Momen titik balik hidupnya dimulai saat Bloomsbury, sebuah perusahaan penerbit berskala kecil di London memberikan dia kesempatan kedua setelah anak perempuan dari CEO perusahaan tersebut yang kala itu masih berusia 8 tahun, jatuh cinta dengan novel karya rowling.

Sejak saat itu, hidupnya langsung melesat bak meteor ketika novel Harry Potter series menjadi best seller di seluruh dunia dan juga semuanya diangkat ke layar lebar. Harta kekayaannya sekarang mencapai lebih dari 1 milyar dollar (Rp. 14 trilyun) yang hampir semuanya didapat dari royalty buku dan film Harry Potter.

Dan ini salah satu kutipan dia yang mencerminkan analogi hidup diatas:

[su_quote]Aku benar-benar merasa telah terbebas setelah hal yang paling kutakuti dalam hidup ini akhirnya terwujud. Walaupun begitu aku masih memiliki seorang anak perempuan yang sangat kusayang, sebuah mesin ketik tua dan sebuah ide yang besar. Dan momen terendah dalam hidupku itu menjadi sebuah fondasi yang sangat kuat bagiku untuk kembali menata ulang hidup ini menjadi lebih baik[/su_quote]

Seperti yang pernah dia katakan, kisah perjalanan hidup jk rowling dan masa-masa kelam dalam hidupnya tidak membuatnya terpuruk, tetapi malah dijadikan motivasi kuat untuk melangkah dan membuka lembaran baru menuju ke kehidupan yang lebih baik seperti sekarang ini. “Life’s indeed like a piano for her”.

Dulu sebelum jk rowling seperti sekarang ini anaknya amat sering dibacakan cerita sebelum tidur, J.K ROWLING tidak mempunyai uang untuk beli buku cerita, akhirnya secara spontan J.K ROWLING cerita tentang Harry Potter, Lalu anaknya cerita disekolah sama temannya “Anak CEO”, karena anaknya CEO suka, dia cerita sama ayahnya “CEO”, CEO-nya bertanya “darimana kamu tau cerita itu”, anaknya jawab “dari temanku, ibunya yang menceritakan”, sejak itulah CEO menerbitkan novel J.K Rowling.

Life Is Like A Boxing Match

Tidak  jauh-jauh  pembahasannya dari permasalahan hidup, Ada kalimat; “hidup itu ibarat sebuah pertandingan tinju, kekalahan tidak diputuskan dari seberapa sering kita terjatuh dan terkapar, tetapi diputuskan apabila kita menyerah untuk berdiri kembali dan melanjutkan pertandingan”.

Untuk analogi yang satu ini kita bisa ambil kisah hidup Walt Disney, Beliau adalah pendiri Walt Disney Company, dan juga dikenal sebagai salah satu produser film tersukses di dunia. Siapa sangka kalo kisah hidup Walt ini banyak dipenuhi dengan kegagalan demi kegagalan yang terus berulang..

Back