Perpisahan memang sulit untuk semua orang. Emosi kita jadi tidak menentu dan stres yang bisa berdampak langsung pada tubuh kita. Indonesian free sudah mengumpulkan beberapa info tentang apa yang terjadi pada tubuh kita saat hubungan dengan orang yang di cintai kandas.
1. Susah tidur dan Gelisah
Seseorang yang sudah terbiasa dekat dengan orang lain pasti akan merasa kehilangan dan sakit saat orang dekatnya meninggalkannya. Karena tidak adanya komunikasi satu sama lain, itu bisa menyebabkan kegelisahan. Studi ilmiah menunjukkan bahwa rasa sakit yang di akibatkan karena putus cinta itu dapat mengaktifkan syaraf bagian otak yang sama seperti orang yang kecanduan kokain.
2. Nyeri Dada
Perpisahan dengan orang yang di cintai memang menyakitkan, biasanya orang yang baru putus cinta akan menerima sinyal saraf yang terkait dengan rasa sakit fisik yang sebenarnya. Misalnya, sinyal ini dikirim saat orang tersebut menumpahkan minuman panas atau mengalami luka bakar. Seperti rasa sakit di otak kita, sinyal ini berubah menjadi kesakitan yang nyata: dalam kasus ini, nyeri dada atau sakit hati.
Jantung tidak bekerja dengan baik setelah seseorang itu mengalami sakit hati. Seseorang yang memiliki penyakit jantung memiliki risiko lebih tinggi terkena stresdan lebih parahnya lagi bisa terkena aritmia atau serangan jantung.
3. Masalah Kulit
Biasanya selama depresi seseorang kurang memperhatikan dirinya sendiri, hormon stres dapat memburuk kondisi kulit. Hal ini dapat menyebabkan jerawat dan sampai rambut rontok.
4. Sakit Otot
Dalam keadaan tertekan, orang lebih mudah mengalami cedera daripada biasanya. Karena stres juga, kejang pada otot sering muncul, dan otot lebih sering berkontraksi sehingga menyebabkan rasa sakit di semua bagian tubuh.
5. Kehilangan Nafsu Makan atau Mengalami Kenaikan Berat Badan
Kebanyakan orang setelah putus cinta, banyak yang mengalami masalah dengan nafsu makan. Tapi tidak sedikit pula, putus cinta bisa menyebabkan kelebihan berat badan. Hal ini di karenakan stres, sel menjadi kurang sensitif terhadap insulin sehingga mempercepat akumulasi lemak. Berat badan juga bisa dikaitkan dengan insomnia dan kurang olahraga. Akhirnya, stres mengganggu saluran gastrointestinal, yang menyebabkan sakit perut dan diare.
6. Apa yang Harus Kita Lakukan?
Tetap bersikap postif terhadap hal apapun, percayalah bahwa segala sesuatu adalah yang terbaik dan kamu dapat mengatasinya.