Menjalankan beribadah haji ialah salah satu ibadah penting yang harus dikerjakan setiap muslim jika mampu. Jika ingin naik haji di umur muda, awalilah menyiapkan kebutuhannya mulai hari ini.
Pergi ke Mekah dan Madinah untuk menjalankan ibadah haji ialah salah satu mimpi paling besar umat muslim. Maklum, ibadah haji atau biasa diistilahkan “naik haji” ialah rukun Islam ke lima sebagai salah satu landasan keimanan orang Islam. Akan tetapi, karena penerapan ibadah ini nun jauh di negeri Arab Saudi sana, melakukan rukun Islam ke lima ini memerlukan persiapan yang memadai. Tidak cuma persiapan keadaan fisik, tetapi ikut persiapan permodalan yang cukup.
Biaya naik haji ke Mekah tidak murah. Mencuplik dari salah satu website, biaya pemberangkatan haji jemaah reguler tahun 2018, paling murah ialah mulai Rp31,09 juta (embarkasi Aceh), sedang yang sangat mahal ialah embarkasi Lombok yakni Rp38,79 juta per orang. Jika dirata-rata, keperluan biaya haji sekitar Rp35 juta per orang untuk tahun 2018.
Biaya pemberangkatan haji reguler ini terdiri atas biaya penerbangan haji, biaya pemondokan di Mekah serta biaya hidup saat lakukan ibadah haji.
Rincian nilai biaya haji (BPIH) jemaah haji reguler menurut tempat embarkasi tahun 2018:
1. Embarkasi Aceh: Rp31.090.010
2. Embarkasi Medan: Rp31.840.375
3. Embarkasi Batam: Rp32.456.450
4. Embarkasi Padang: Rp33.068.245
5. Embarkasi Palembang: Rp33.529.675
6. Embarkasi Jakarta (Pondok Gede): Rp34.532.190
7. Embarkasi Jakarta (Bekasi): Rp34.532.190
8. Embarkasi Solo: Rp35.933.275
9. Embarkasi Surabaya: Rp36.091.845
10. Embarkasi Banjarmasin: Rp38.157.084
11. Embarkasi Balikpapan: Rp38.525.445
12. Embarkasi Makassar: Rp39.507.741
13. Embarkasi Lombok: Rp38.798.305
Tiap-tiap tahun, biaya naik haji di Indonesia alami kenaikan sekitar 5%. Jadi, jika kamu merencanakan melakukan ibadah haji serta ingin mempersiapkan kebutuhan dananya, kamu butuh mengkalkulasi juga variabel kenaikan biaya per tahun itu. Hingga, saat waktu pelunasan datang, dana yang kamu butuhkan ada sesuai dengan nilai yang perlu dilunasi.
Di tengah penduduk Indonesia, seringkali seorang baru dapat melakukan ibadah haji di umur yang telah lanjut sebab memerlukan waktu lama menghimpun keperluan biaya haji. Jika kamu ingin menunaikan ibadah haji di umur yang relatif muda atau di umur produktif, kamu dapat mempersiapkan keperluan dananya jauh-jauh hari.
Istilah Penting Tentang Pemberangkatan Haji dari Indonesia
Tidak hanya kecukupan dana biaya naik haji, kesuksesan seorang untuk pergi haji banyak juga di pengaruhi beberapa faktor lainnya. Contohnya, nomer urut, kuota haji, dan lain-lain. Kenali istilah-istilah terpenting sekitar penyelanggaran pemberangkatan haji di Indonesia.
Tasreh
Tasreh atau tasrih ialah seperti visa yang harus dipunyai oleh calon jemaah haji. Tasreh adalah surat izin masuk ke Arab Saudi khusus untuk menunaikan ibadah haji.
Kuota Haji
Kuota haji adalah batasan jumlah calon haji Indonesia yang diperbolehkan pemerintah Arab Saudi sesuai dengan konvensi Organisasi Konferensi Islam (OKI). Setiap tahun besar kuota haji berubah-ubah. Indonesia biasanya memperoleh kuota haji yang cukup besar. .
Nomer Porsi
Nomer porsi ini diedarkan oleh Kementerian Agama menjadi pemberi tanda nomer urut pendaftaran calon jemaah haji. Nomer itu yang kelak memastikan kapan calon jemaah haji akan berangkat.
Yang pasti, nomer bagian ini tidak dapat diarahkan ke orang lain alias cuma berlaku untuk calon haji yang terkait.
Daftar Tunggu
Saat seorang telah mengantongi nomer porsi jadi ia otomatis masuk rincian tunggu. Jadi, calon jemaah haji itu tinggal menanti keberangkatan sesuai dengan kuota yang sudah diputuskan.
Ada saatnya seorang masuk rincian nantikan walaupun telah melunasi biaya ongkos naik haji. Itu sebab kuota musim haji sudah habis. Begitupun jika seorang tidak dapat melunasi ONH saat tiba waktunya berangkat, jadi ia akan masuk daftar tunggu. Begitupun jika seorang alami masalah kesehatan, ia akan dimasukkan ke daftar tunggu walau sudah membayar lunas ONH.
ONH Reguler dan Plus
Pergi haji dari Indonesia dapat dibedakan pada dua kelompok, ikut ONH reguler atau ONH Plus. ONH Plus sesuai dengan namanya biayanya lebih mahal namun memberi banyak keunggulan dibanding ONH reguler. Diantaranya:
- Masa tunggu jadwal berangkat haji lebih singkat
- Masa tinggal di Arab Saudi lebih pendek
- Fasilitas penginapan lebih lengkap serta lebih dekat ke tempat prosesi haji, contohnya Masjidil Haram
- Mendapat bimbingan ibadah haji lebih exclusive sebab anggota rombongan lebih sedikit dibanding ONH reguler
Pilihan Cara Mempersiapkan Kebutuhan Biaya Naik Haji
1. Tabungan Haji
Ini ialah cara mengumpulkan biaya haji paling umum. Sebagian besar bank besar menyiapkan produk tabungan haji. Melalui tabungan haji, kamu langsung bisa memperoleh nomer porsi jika nilai saldo sudah mencapai Rp25 juta.
Di sejumlah bank, seperti BNI, tabungan haji disiapkan tanpa memungut biaya pembukaan rekening atau biaya administrasi bulanan. Dilengkapi dengan asuransi jiwa bagi ahli waris. Setoran awal umumnya dikasih batas minimum yakni sebesar Rp500.000 dan dibatasi penarikan dananya sekali setahun.
Jika kamu menggunakan tabungan haji terbaik untuk menghimpun keperluan ongkos naik haji, ingatlah jika produk tabungan bank ini begitu rendah imbal hasilnya. Jadi, ada resiko uang yang kamu kumpulkan akan terkalahkan oleh kecepatan inflasi biaya haji.
Sebagai gambaran, untuk memperoleh nomer porsi, kamu mesti mengumpulkan Rp25 juta. Uang sebesar itu dapat kamu kumpulkan dengan mudah sebesar Rp210.000 saat 10 tahun. Nah, dalam 10 tahun yang akan datang, tidak ada yang dapat jamin apa biaya ONH masih tetap sebesar Rp35 juta. Jika tiap-tiap tahun ada kenaikan inflasi ONH sebesar 5%, dalam rentang 10 tahun, ONH dapat naik menjadi Rp57 juta.
Cara mengumpulkan biaya ONH lewat tabungan biasa cenderung kurang efektif dari sisi antisipasi resiko inflasi biaya haji. Masalahnya dana kamu di tabungan susah berkembang maksimal. Sedang biaya haji berpeluang selalu naik dari tahun ke tahun. Akhirnya, bisa-bisa, dana yang sudah susah payah kamu kumpulkan tiap-tiap tahun tidak dapat mengejar kecukupan biaya haji.
2. Investasi Reksadana
Langkah lainnya tidak hanya tabungan haji yang bagus dan bisa saja lebih efisien ialah lewat investasi. Kamu dapat menimbang pengumpulan keperluan biaya naik haji dengan berinvestasi di reksadana. Asumsikan saja, sekarang ini kamu berumur 30 tahun serta ingin naik haji 8 tahun lagi saat umur 38 tahun. Keperluan ONH 8 tahun kembali dengan anggapan kenaikan ONH sebesar 5% setiap tahun, ialah Rp51,7 juta.
Jika diasumsikan keperluan cost untuk memperoleh nomer porsi ialah Rp25 juta, jadi kamu cukup menghimpun Rp593.401 per bulan saat 3 tahun di produk reksadana berimbal hasil 10% per tahun. Setelah itu, kamu tinggal konsentrasi meneruskan mengumpulkan dana sampai pelunasan ONH.
Atau, juga bisa kamu konsentrasi mengumpulkan dana ONH penuh saat 5 tahun dengan investasi sebesar Rp662.121 per bulan.
3. Menabung Emas
Menabung biaya kenaikan haji lewat investasi emas banyak dikerjakan oleh penduduk Indonesia. Langkah tersebut dipercaya tepat mengingat trend kenaikan harga emas yang dapat diatas laju inflasi uang kertas. Akan tetapi, kamu perlu ingat, penentuan ONH umumnya dalam unit dollar AS.
Di pasar global, laju harga dollar AS seringkali berkebalikan di harga emas. Jadi, waktu harga dollar AS tengah membumbung, harga emas umumnya turun. Begitupun demikian sebaliknya. Apakah berarti? Ini bermakna menabung biaya haji dengan emas membuka resiko kekurangan dana karena ketidaksesuaian harga emas dengan laju dollar AS.
Saat biaya haji naik karena harga dollar AS sebagai patokan tengah mahal, nilai simpanan emas yang kamu kumpulkan kemungkinan tengah turun. Jadi, kamu tetap harus menambal kekurangan dana ONH. Begitupun demikian sebaliknya, saat nilai dollar turun, peluang nilai simpanan emas kamu dapat tutup cost kebutuhan ONH.
Itu beberapa pilihan taktik mengumpulkan biaya kenaikan haji yang dapat kamu pikirkan. Persiapkan jauh-jauh hari supaya keperluan berhaji nantinya dapat kamu penuhi dengan baik. Selamat berhitung!