Kamera telah mengalami perubahan teknologi yang sangat menonjol, dari yang dahulunya menggunakana film sekarang semakin canggih dengan menggunakan proses digital. Jadi 80% pasar kamera sudah di dominasi oleh system digital.
Meskipun begitu, kamera film tidak tersingkir loh. Pasalnya, pencinta kamera film yang menggunakan roll film ini masih sangat eksis di sunia per-photographian. Apa sih yang membedakan hasil dari kamera film versus kamera digital?
Penasaran? Indonesian free akan memberi tahu jawabannya nih! Check this out!
1. Resolusi
Berbeda dengan kamera digital, jenis kamera analog tidak memiliki piksel gambar. Perhitungan kualitas foto bias di hitung dengan cara menjumlahkan resolusi pada setiap sudutnya. Dengan menggunakan metode pengukuran ini bias di kolerasikan dan di komparasikan satu sama lain dengan resolusi yang sepadan.
Jenis roll film bisa menghasilkan kualitas yang berbeda-beda sama halnya dengan sensor di kamera digital. Menurut analis pakar kamera Roger N. Clark film 35 mm standar, hasil akhirnya bergantung pada tipe film yang di gunakan yaitu sekitar 4 juta sampai 16 juta piksel.
Misalnya, kita akan menguji film yang ada pada Fujifilm Provia 100 yang menghasilkan 7 megapiksel, dan Fujifilm Velvia 50 memproduksi sekitar 16 megapixel. Lalu kita mencoba membandingkan dengan kamera entry-level yaitu Nikon D3330 dan mengejutkan, hasilnya jauh lebih tinggi. Nikon D3330 dapat menghasilkan 24 megapixel.
2. Noise
Menurut perngujian Norman Koren dari Magnetic Recording Technology Expert, kamera digital sudah berevolusi lebih cepat dam hal noise. Menurut para pakar bahwa noise yang di hasilkan dari kamera digital sangat lebih sedikit ketimbang kamera film.
Apa sih noise itu? Noise adalah istilah dalam dunia per-fotografian atau biasanya di kenal dengan titik-titik berwarna yang biasanya menganggu hasil foto sehingga membuat foto menjadi terlihat tidak halus. Hal ini karena dihasilkan dari tingginya nilai ISO pada kameran digital atau pada penggunaan shutter speed di kamera film. Titik-titik tersebut bias muncul karena partikel kimia pada film yang tidak mendapatkan cahaya yang maksimal.
Sedangkan pada kamera digital, noise ini dapat dihasilkan dari sinyal yang tidak di inginkan dan di sebabkan karena kepanasaan pada area sensor atau sensor yang tidak mampu menangkap sinyal dengan sempurna. Pada intinya, semakin canggih kamera digital maka bias menghilangkan noise yang lebih besar.
3. Dynamic Range
Roger N. Clark melakukan pengujian yang menunjukkan bahwa kamera digital pada tahun 2005 telah menunjukan kelebihan pada high dynamic range di bandingkan dengan kamera film. Jenis roll film yang di uji adalah Kodak Gold 200 dan Fujifilm FujiChrome Velvia.
Film buatan dari Kodak memang kebanyak memiliki dynamic range atau cakupan pencahayaan sampai 13 stops. Sementara, pada kamera digital bias mencapai hingga 14 stops. Malahan ang lebih mengejutkan lagi, Nikon D810 mampu mencapai hingga 15 stops.
4. ISO
ISO adalah salah satu factor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil yang jernih. Apa sih ISO itu? ISO adalah ukuran tingkat sensitifitas pada sensor kamera terhadap cahaya. Semakin besar nilai ISO, maka akan semakin banyak paparan cahaya yang kita dapatkan. Nah, di kamera film, fotografer memiliki keterbatasan dalam hal pengaturan ISO ini.
Roll film hanya mampu menjangkau ISO maksimal di 6400. Atau di bawahnya yaitu ISO 100 atau 3200. Sementara itu, saat ini kamera digital mampu menjangkau sampai ISO 409.600 yang ada pada Nikon D4s.
Seiring berjalannya waktu, kamera terus mengalami perkembangan yang terbilang pesat. Kamera digital sendiri ada berkat hasil kamera analog dengan segala permasalahannya. Alasan mengapa orang-orang lebih betah menggunakan kamera film kemungkinan karena faktor personal atau menginginkan pengalaman yang berbeda.